Batur Parisi - Okezone
SERANG - Kesejahteraan di Kota Serang, Banten, bisa
dibilang sangat memprihatinkan. Tidak jauh dari Kawasan Pusat
Pemerintahan Provinsi Banten (Kp3b), tepatnya satu kilo meter, sebuah
keluarga tinggal dalam kondisi yang mengenaskan.
Mereka harus
tinggal di rumah yang tak layak huni bahkan bisa disamakan dengan
kandang kambing. Rumah itu milik pasangan suami istri Sanid (30) dan
Roya (40).
Rumah yang terletak di kampung Sandiang Bayur Rt
07/03, Desa Cipete Kecamatan Curug, Kota Serang itu terbilang sulit
untuk dijangkau. Untuk menjangkaunya, Okezone harus melewati hutan,
jalan rusak, dan licin ketika hujan turun.
Sesampai di lokasi, kondisi rumah tersebut cukup memprihatinkan. Bangunan tersebut terbuat dari bambu
dengan dinding yang terbuat dari anyaman bambu. Jika ada lubang,
pemilik rumah hanya menambal dengan karung bekas, sehingga tak ayal
penuh karung bekas di “tembok” rumah.
Di dalam rumah tersebut,
terdapat satu dipan yang dipergunakan untuk tidur pasutri tersebut
bersama anak semata wayangnya masih balita. Lantai rumah terbuat dari
tanah dan tanpa dialiri arus listrik.
Saat ditemui di rumahnya,
Sanid yang berprofesi sebagai pemulung itu mengaku hanya pasrah dengan
kondisi yang ada. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Sanid mendapat
belas kasihan dari warga sekitar.
“Iya kalau ada yang bantu bedah
rumah, saya sangat berterima kasih karena pekerjaan saya hanya
pemulung. Jangankan untuk bangun rumah, makan pun sangat sulit.
Sebelumnya pernah ada yang datang untuk membedah rumah, rumah saya sudah
di-foto, namun hingga saat ini tidak jelas kelanjutannya,” tutur Sanid.
Di
tempat yang tidak berjauhan dari rumah Sanid, tinggal ibu mertuanya,
Kanah (56). Ibu dari Roya itu mengaku, pernah meminta Sanid dan keluarga
tinggal bersama dengan dirinya.
“Saya pernah menyarankan untuk tinggal bersama, namun Sanid menolak. Dia malu dan mengaku ingin mandiri saja bersama keluarga kecilnya,“ ungkapnya.
No comments:
Post a Comment