Bendera Andorra ini dipakai oleh pemerintahan sejak tahun 1866. Desainnya meniru bendera Perancis dan Spanyol dengan mengganti warnanya. Bendera triwarna ini mirip dengan bendera Chad, Moldova, dan Rumania.
27 February 2014
Bendera Amerika Serikat
Bendera Aljazair
Bendera Albania
Bendera Albania
menggambarkan burung elang berkepala dua bewarna hitam di bagian tengah
di atas bidang warna merah yang berdasarkan materai yang digunakan oleh
Gjergj Kastriot Skanderbeg, seorang pejuang Albania dari kurun ke-15 yang mengepalai pemberontakan kepada Kalifah Usmaniyah dan berhasil mendapatkan kemerdekaan untuk negaranya dari 1443 hingga 1478.
Bendera ini diresmikan pada 7 April 1992. Namun bendera yang serupa juga digunakan semasa Albania diperintah oleh seorang raja (Helmet dari Skanderbed di atas burung elang) dan saat Albania menjadi sebuah negara komunis (bintang merah lingkungan kuning di atas burung elang).
Bendera Republik Afrika Tengah
Bendera Republik Afrika Tengah ini dipakai oleh pemerintahan sejak tanggal 1 Desember 1958 dengan desain buatan Barthélemy Boganda, presiden pertama daerah otonom Oubangui-Chari yang percaya bahwa "Prancis dan Afrika hendaklah berjalan beriringan".
Bendera ini merupakan gabungan dari warna bendera Prancis dan Pan-Afrika.
Bendera ini terdiri dari empat garis mendatar sama lebar dengan warna
dari atas ke bawah: biru, putih, hijau, kuning; di samping itu juga
sebuah garis tegak selebar garis yang mendatar tepat di tengah-tengah
bewarna merah di atas keempat garis mendatar tersebut. Sebuah bintang segi lima bewarna kuning juga terdapat di bagian kiri atas bendera, di garis biru.
Warna merah melambangkan darah rakyat; warna biru melambangkan langit
dan kebebasan; warna putih melambangkan kedamaian dan wibawa; warna
hijau melambangkan iman dan pengharapan; warna kuning melambangkan
toleransi.
Bendera Afrika Selatan
Bendera Afrika Selatan ini dipakai oleh pemerintahan sejak tanggal 27 April 1994, pada pemilihan umum pertama sejak berakhirnya apartheid. Bendera ini digunakan untuk melambangkan demokrasi Afrika
Selatan. Bendera yang sediakalanya hanya untuk sementara ini, dan
didesain oleh Frederick G. Brownell, diterima dengan baik oleh
masyarakat sehingga akhirnya dijadikan bendera nasional.
Bendera Indonesia
Bendera Indonesia memiliki makna filosofis. Merah berarti berani,
putih berarti suci. Merah melambangkan raga manusia, sedangkan putih
melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan
jiwa dan raga manusia untuk membangun Indonesia.
Ditinjau dari segi sejarah, sejak dahulu kala kedua warna merah dan
putih mengandung makna yang suci. Warna merah mirip dengan warna gula
jawa (gula aren) dan warna putih mirip dengan warna nasi. Kedua bahan
ini adalah bahan utama dalam masakan Indonesia, terutama di pulau Jawa. Ketika Kerajaan Majapahit
berjaya di Nusantara, warna panji-panji yang digunakan adalah merah dan
putih (umbul-umbul abang putih). Sejak dulu warna merah dan putih ini
oleh orang Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah
berusia empat bulan di dalam rahim berupa bubur yang diberi pewarna
merah sebagian. Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak
bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah
ketika sang jabang bayi lahir, dan unsur putih sebagai lambang ayah,
yang ditanam di gua garba.
Bendera Afganistan
Bendera Afganistan ini dipakai oleh pemerintahan transisi Negara Islam Afganistan pada tahun 2002-2004 dan secara resmi digunakan sejak 4 Januari 2004.
Bendera ini terdiri dari tiga garis vertikal
yang sama lebar. Garis kiri bewarna hitam, garis tengah bewarna merah,
dan garis kanan bewarna hijau. Simbol di tengah merupakan simbol klasik
yang menggambarkan sebuah masjid dengan mihrabnya menghadap Mekkah.
Bendera ini hampir sama dengan bendera yang digunakan tahun 1930-1973
dengan sedikit perbedaan yaitu simbol yang bewarna emas. Simbol ini
menunjukkan tahun 1298 Hijriah yang sama dengan tahun 1919 M, yaitu
tahun kemerdekaan Afganistan dari Britania Raya. Sejak kemerdekaannya, Afganistan telah mengalami perubahan bendera setidaknya lima belas kali dan merupakan negara dengan bendera nasional terbanyak di dunia..
26 February 2014
Lambang Kamerun
Pita di bawah bertuliskan nama resmi negara, dan hari kemerdekaannya. Pita di atas bertuliskan semboyan negara: Paix, Travail, Patrie. Fasces adalah lambang kekuasaan republik, dan timbangan melambangkan keadilan.
Lambang Afrika Selatan
Makna
Lambang ini terdiri atas elemen lingkaran. Lambang perisai membentuk gendang dan didalamnya terdapat gambar dua manusia dalam gaya seni batu Khoisan. Kedua figur ini saling menghadap melambangkan saling memberi salam dan persatuan. Di atas perisai terdapat lembing dan knobkierie, saling bersilangan.
- Semboyan: !ke e: /xarra //ke, dalam bahasa Khoisan language suku /Xam, yang berarti "orang yang beraneka ragam bersatu". Bermakna upaya untuk menyatukan pemikiran dan tindakan. Dalam skala kolektif merupakan sebuah seruan bagi bangsa untuk bersatu dalam keanekaragaman.
- Tanaman gandum melambangkan kesuburan, pertumbuhan dan pembangunan.
- Gading gajah melambangkan kebijaksanaan, moderasi, dan keabadian.
- Perisai melambangkan wahana untuk menampilkan identitas sekaligus pertahanan spiritual.
- Figur dua manusia ditampilkan berhadapan dalam sikap saling menyapa, melambangkan persatuan. Juga melambangkan peralihan dari manusia individual menjadi sosial dalam bangsa, negara, dan keseluruhan kemanusiaan.
- Lembing dan knobkierie adalah lambang pertahanan dan kewenangan, juga melambangkan kaki burung sekretaris. Lembing dan knobkierie dalam posisi terbaring melambangkan perdamaian.
- Protea raja merupakan lambang keindahan negara dan potensi bangsa untuk berkembang mencapai kejayaan Afrika. Warna populer Afrika terdapat dalam protea – hijau, emas, merah, dan hitam.
- Burung Sekretaris diletakkan di atas protea dan simbol bunga di dada burung. Burung yang kuat ini melambangkan perlindungan negara terhadap musushnya. Sebagai pembawa pesan dari surga, sayap melambangkan kemampuan bangsa untuk naik menjulang tinggi, warna emas dikaitkan dengan kejayaan.
- Matahari terbit melambangkan kegemilangan dan kejayaan, energi, sumber kehidupan, pengetahuan dan tekad.
Lambang Brunei
Lambang Negara Brunei, ditampilkan di atas bendera Brunei dan ditetapkan penggunaannya sejak 1932. Menurut situs web resmi negara ini terdapat lima komponen utama lambang nasional antara lain, bendera, payung kerajaan, sayap, dua lengan, dan bulan sabit. Di atas bulan sabit tertulis motto nasional dalam aksara Arab Jawi, "Sentiasa berkhidmat dengan panduan Tuhan". Dibawahnya terdapat pita dengan tulisan nama negara Brunei juga dalam aksara Jawi "Brunei Darussalam" atau Brunei, negeri perdamaian.
Sayap melambangkan perlindungan, keadilan, dan perdamaian. Bulan sabit melambangkan Islam, sebagai agama resmi Brunei. Kedua lengan melambangkan kewajiban pemerintah untuk melindungi rakyatnya.
Lambang Mongolia
Lambang Negara Mongolia (bahasa Mongolia: Монгол улсын төрийн сүлд, Mongol ulsyn töriin süld) adalah lambang yang digunakan Mongolia sebagai lambang negara. Lambang ini digunakan dalam dokumen resmi seperti paspor dan lambang kantor pemerintahan dan kedutaan.
Deskripsi Lambang negara ini ditetapkan penggunaannya secara resmi pada tanggal
25 Maret 1992, segera setelah jatuhnya pemerintah komunis Mongolia.
Rinciannya disebutkan dalam Bab 1, Artikel 12(2) dari Konstitusi
Mongolia. Lingkaran luar menampilkan pola yang disebut tumen nasan, melambangkan keabadian, mengelilingi lingkaran biru yang melambangkan langit. Pada bagian tengah terdapat kombinasi lambang Simbol Soyombo dan kuda angin (kuda mulia yang berharga), melambangkan kemerdekaan, kedaulatan, dan semangat Mongolia. Di puncak lambang ini dimahkotai Cintamani (Чандмань), melambangkan tri ratna (tiga permata) dalam Buddhisme,
yang menurut legenda Mongolia permata ajaib ini dapat memenuhi
permintaan. Di bagian bawah lambang terdapat pegunungan hijau dengan Chakra Dharma (Хүрд) di bagian tengah. Di bagian bawah pegunungan dan roda dharma terdapat khadag (Хадаг), selendang upacara tradisional Mongolia.
Lambang Malaysia
Lambang Malaysia, atau disebut Jata Negara di Malaysia
terdiri dari perisai yang ditopang dua harimau. Di atas perisai
terdapat bintang dan bulan sabit berwarna kuning. Di bawahnya terdapat
pita dengan semboyannya "Bersekutu Bertambah Mutu".
Warna Warna kuning pada bintang, bulan sabit, dan pita adalah warna kerajaan bagi raja-raja Malaysia, yang melambangkan kedaulatan.
Bulan dan Bintang, bintang bersudut 14 menandakan persatuan 13 negara bagian dan Wilayah Persekutuan dalam Persekutuan Malaysia, sedangkan bintang bersama-sama dengan bulan sabit merupakan lambang Agama Islam sebagai agama resmi Malaysia.
Lambang negara bagian, dibagian atas perisai, terdapat lima bilah keris yang melambangkan lima negara bagian (Johor, Kedah, Perlis, Kelantan, dan Terengganu)
yang tidak tergabung dalam Negeri-Negeri Melayu Bersekutu pada tahun
1895–1946. Di bawahnya terdapat empat jalur warna melambangkan negara
bagian yang tergabung dalam Negeri-Negeri Melayu Bersekutu, yaitu Pahang (hitam dan putih), Selangor (merah dan kuning), Perak (hitam, putih, dan kuning), dan Negeri Sembilan (merah, hitam, dan kuning).
Di bagian kiri perisai terdapat pohon pinang dan jembatan menandakan Negara Bagian Pulau Pinang, dan di bagian kanan terdapat pohon melaka menandakan Negara Bagian Melaka. Kedua negara bagian itu adalah bagian dari Negeri-Negeri Selat dahulu. Bagian kiri bawah merupakan lambang Negara Bagian Sabah, sedangkan di kanan bawah merupakan lambang Negara Bagian Sarawak. Di tengah-tengahnya terdapat bunga kembang sepatu atau bunga raya yang merupakan bunga nasional Malaysia.
Harimau, dua harimau yang menopang perisai merupakan simbol kekuatan dan keberanian, diambil dari lambang Negara Federasi Malaya.
Semboyan, semboyan "Bersekutu Bertambah Mutu" ditulis dengan huruf Latin di sebelah kiri dan huruf Jawi di sebelah kanan pita berwarna kuning pada bagian bawah lambang.
Lambang Bangladesh
Lambang Negara Bangladesh ditetapkan sebagai lambang negara Bangladesh segera setelah kemerdekaannya dari Pakistan pada tahun 1971.
Lambang ini menggambarkan bunga teratai, yang diapit di kedua sisinya oleh tanaman padi. Di atas teratai terdapat empat bintang dan tiga daun yang saling terhubung. Teratai adalah bunga nasional Bangladesh,
yang melambangkan banyak sungai yang mengaliri negara ini. Padi
melambangkan nasi yang menjadi makanan pokok masyarakat Bangladesh,
serta melambangkan negara agraris. Empat bintang melambangkan empat
prinsip dasar yang ditubuhkan dalam konstitusi Bangladesh tahun 1972:
nasionalisme, sekularisme, sosialisme, dan demokrasi.
Lambang Maladewa
Lambang Nasional Maladewa terdiri dari pohon kelapa, sebuah bulan sabit, dan dua Bendera Nasional dengan nama resmi negara itu dalam bahasa Arab.
Lambang Federasi Rusia
Lambang Federasi Rusia, berasal dari lambang Kekaisaran Rusia, kembali digunakan di Rusia pada tahun 1993. Meskipun lambang ini sering dimodifikasi sejak pemerintahan Ivan III (1462–1505), lambang kini berasal dari abad pertengahan. Tata warna kini berpatokan pada standar abad ke-15. Lambang burung elang dapat ditelusuri kembali ke pemerintahan Peter Agung dari Rusia (1682–1725), meskipun kini lambang elang berwarna emas sedangkan zaman kekaisaran berwarna hitam.
Deskripsi
Dua elemen utama lambang negara Rusia adalah elang berkepala dua dan gambar
orang naik kuda tengah membunuh ular atau naga. Lambang ini sudah sejak
sebelum pemerintahan Peter Yang Agung. Lambang lencana Ivan III,
Bangsawan penguasa Moskwa,
menggambarkan pengendara kuda membunuh (atau tengah bergulat dengan)
naga. Figur ini belum secara resmi diidentifikasi sebagai Santo Gregorius hingga tahun 1730, ketika ditetapkan melalui dekrit kekaisaran. Dalam bentuk lamanya (pahlawan berkuda pembunuh naga
disebut "Победоносец", "Santo Gregorius Pembawa Kejayaan") selalu
dikaitkan dengan keluarga bangsawan Muscovy, kemudian menjadi lambang
kota Moskwa. Santo Gregorius kemudian menjadi pelindung Moskwa dan lebih
luas sebagai pelindung Rusia.
Lambang elang berkepala dua dijadikan oleh Ivan III sebagai lambangnya sejak pernikahannya dengan putri Byzantium Sophia Paleologue pada 2 November 1472, yang pamannya Constantine XI Palaeologus adalah kaisar terakhir Byzantium. Elang berkepala dua adalah lambang Kekaisaran Byzantium, melambangkan wilayahnya yang membentang di Barat dan Timur. Dalam aspek lain melambangkan persatuan antara negara dengan Gereja Ortodoks. Setelah jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Anatolia pada tahun 1453, Ivan III dan pewarisnya menganggap Moscovy (Moskwa) sebagai benteng terakhir iman Kristen Ortodoks,
sekaligus sebagai Kekaisaran Romawi terakhir, sehingga muncul julukan
"Roma Ketiga" untuk Moskwa dan seluruh Kekaisaran Rusia. Pada tahun
1497, lambang elang berkepala dua ini memproklamasikan kedaulatan Rusia
setara dengan Kekaisaran Romawi,
sehingga pewarisnya selalu mengklaim sebagai pewaris tradisi Kristen
Romawi. Bukti tertua elang berkepala dua sebagai lambang resmi Rusia
adalah lambang Pangeran Agung Rusia pada stempel tahun 1497 pada Bab
mengenai pembagian kepemilikan para pangeran. Pada saat yang hampir sama
gambar elang berkepala dua keemasan di atas latar merah muncul di
dinding tembok istana di Kremlin.
Lambang Korea Utara
Lambang Negara Korea Utara menampilkan gambar pembangkit listrik tenaga air di kaki Gunung Baekdu dan menampilkan bintang merah bersudut lima yang berpijar, serta diapit dua rumpun tanaman padi membentuk bingkai oval, dililit pita merah yang diatasnya tertulis "Republik Rakyat Demokratik Korea" dalam aksara Hangul.
Lambang ini mengikuti pedoman dasar Lambang Uni Soviet yang ditiru banyak negara berhaluan komunis di dunia. Hal ini menunjukkan hubungan antara ideologi komunis dengan sejarah berdirinya negara ini pada permulaan Perang Dingin.
Lambang Korea Selatan
Lambang Negara Korea Selatan (Korea: 대한민국의 국장) terdiri atas lambang taeguk, simbol yang terdapat pada Bendera Korea Selatan dikelilingi lima mahkota bunga bergaya stilasi dan pita bertuliskan "Republik Korea" (Daehan Minguk), nama resmi Korea Selatan dalam aksara Hangul. Lambang taijitu melambangkan perdamaian dan keselarasan. Lima mahkota bunga melambangkan bunga nasional Korea Selatan yaitu bunga sepatu putih (Hibiscus syriacus). Lambang ini pertama kali digunakan pada tahun 1963.
Lambang India
Lambang Negara India adalah adaptasi dari Hulu Tiang Singa Ashoka dari Sarnath. Maharaja Ashoka yang Agung mendirikan hulu tiang yang menghiasi puncak Pilar Ashoka untuk menandai titik tempat Buddha Gautama mengajarkan Dharma untuk pertama kalinya, serta tempat dimana Sangha Buddha dibentuk. Aslinya terdapat empat Singa asia berdiri saling membelakangi dan berdiri di landasan abakus melingkar yang dihiasi ukiran relief timbul bergambar gajah, kuda, lembu, dan singa yang diselingi ukiran Dharmacakra atau Cakra Ashoka. Di dasarnya dilandasi teratai berbentuk lonceng. Tugu ini diukir dari satu batu utuh.
Keempat singa ini (satu terhalang dari pandangan) - melambangkan
kekuatan, keberanian, harga diri, dan keyakinan - berdiri di atas
landasan abakus melingkar. Landasan ini berukir hewan yang lebih kecil
yang menjaga empat arah mata angin: singa di utara, gajah di timur, kuda
di selatan, dan lembu di barat. Landasan ini ditopang teratai mekar
yang melambangkan hulu sumber air
kehidupan dan inspirasi kreatif. Versi yang digunakan dalam lambang
negara tidak memasukkan lapik atau landasan bunga teratai. relief di
bawah singa hanya menampilkan Dharmacakra di tengah dengan lembu di
kanan dan kuda di kiri, serta tepi Dharmacakra di ujungnya. Semboyan Satyameva Jayate सत्यमेव जयते dituliskan di bawah lambang dalam aksara Dewanagari yang bermakna 'hanya kebenaran yang berjaya'.
Lambang ini dresmikan sebagai lambang negara India pada 26 Januari 1950, pada saat itu India telah menjadi republik merdeka.
Lambang Timor Leste
Lambang Negara Timor Leste ditetapkan pada tanggal 18 Januari 2007 berdasarkan Undang-undang No.02/2007. Rancangan lambang ini dibuat berdasarkan lambang pada saat Timor Leste mendeklarasikan kemerdekaan secara sepihak pada tanggal 28 November 1975.
Di bagian tengah lambang negara Timor Leste terdapat piramida
segitiga lengkung dengan pinggiran berwarna merah, kuning dan bagian
tengah berwarna hitam yang melambangkan Gunung Ramelau di Timor Leste. Pada bidang hitam di tengah terdapat bintang
bersudut lima dan lima jurai sinar, di bawahnya terdapat buku berwarna
merah di atas roda gerigi berwarna kuning. Pada sisi kiri terdapat
tanaman padi (hare fulin) dan pada bagian kanan tanaman jagung (batar fulin). Di bagian bawah roda gerigi terdapat senjata Avtomat Kalashnikova-47, busur dan anak panah (rama inan). Di bagian bawah Gunung Ramelau terdapat pita bertuliskan semboyan nasional dalam Bahasa Portugis yaitu "Unidade, Acção, Progresso"
("Persatuan, Aksi, Kemajuan"). Di sekeliling lambang Gunung Ramelau
terdapat lingkaran bertuliskan nama resmi negara ini dalam bahasa
Portugis "República Democrática de Timor-Leste" di bagian atas dan singkatannya di bagian bawah "RDTL".
Makna
- Segitiga Gunung Ramelau melambangkan prinsip pemisahan kekuasaan atau yang lazim disebut trias politica, melambangkan kemerdekaan dan kedaulatan negara
- Bintang dan lima jurai sinar melambangkan nilai-nilai moral yang menjadi pedoman rakyat Timor Leste
- Roda gerigi melambangkan industri sedangkan padi dan jagung adalah bahan pangan yang melambangkan kemakmuran, semuanya melambangkan kemampuan Timor Leste untuk maju
- Senjata AK-47 dan busur panah melambangkan perlawanan rakyat Timor Leste untuk mencapai kemerdekaan
Lambang negara Timor Leste cukup unik karena menampilkan gambar senjata modern senapan serbu AK-47 yang juga ditemukan pada Lambang Mozambik, secara kebetulan keduanya adalah negara bekas jajahan Portugal.
Senjata ini memang melambangkan semangat perjuangan dan perlawanan
rakyat Timor Leste untuk mencapai kemerdekaannya, akan tetapi pada sisi
lain juga dapat ditafsirkan sebagai suatu bentuk persetujuan atau
pemakluman atas tindakan kekerasan.
Lambang Mesir
Lambang Negara Mesir (Bahasa Arab :شعار مصر) adalah elang emas dengan kepala menghadap kanan (sudut pandang elang). Lambang ini disebut "Elang Salahuddin" dengan cakar tengah menggenggam pita bertuliskan nama resmi negara Mesir Bahasa Arab: جمهورية مصر العربية, (Jumhūriyyat Miṣr al-ʿArabiyyah, "Republik Arab Mesir"). Elang ini mengenakan perisai di dadanya berwarna merah, putih, dan hitam, warna Bendera Mesir, tetapi dalam susunan vertikal, sedangkan dalam bendera
Mesir warna disusun secara horizontal. Jika lembang elang ini muncul di
atas bendera Mesir, maka warnanya adalah seluruhnya emas dan putih.
Ketika Mesir bersatu dengan Suriah dalam Republik Arab Bersatu (1958-1961), dan sepuluk tahun sesudahnya, Mesir mempertahankan nama resmi dan dua bintang
hijau bendera persatuan Arab muncul di bagian putih perisai. Pada kurun
1972-1984 elang Salahuddin digantikan dengan Elang Emas Quraish, sebagai simbol Federasi Republik Arab.
Elang sebagai simbol Salahuddin hingga kini masih diperdebatkan oleh arkeolog. Simbol elang ditemukan di tembok barat benteng kota Kairo
yang dibangun oleh Salahuddin, sehingga banyak yang menganggapnya
sebagai simbol Salahuddin. Lambang Elang Salahuddin digunakan sebagai
simbol gerakan nasionalisme Arab dan muncul dalam Lambang Irak, Lambang Palestina, dan Lambang Yaman,
dan dulu pernah digunakan oleh Libya. Meskipun demikian elang sebagai
simbol sebenarnya bukan hal baru dalam kebudayaan Mesir bahkan sejak
masa Mesir Kuno. Dewa Horus
adalah dewa berkepala elang yang melambangkan kekuatan dan matahari.
Lambang kepala Horus juga digunakan sebagai logo maskapai penerbangan
Mesir EgyptAir.
Lambang Singapura
Lambang Singapura dipakai pertama kali pada 3 Desember 1959 bersamaan dengan pelantikan Yang di-Pertuan Negara Singapura yang pertama, Yusof Ishak.
Lambang ini terdiri dari sebuah perisai merah di tengah dengan bulan sabit dan lima buah bintang. Warna merah melambangkan persaudaraan dan persamaan derajat manusia. Putih melambangkan kesucian dan kebaikan.
Bulan sabit melambangkan sebuah negara muda yang sedang maju. Lima
bintang melambangkan lima prinsip yang dipegang oleh Singapura: demokrasi, perdamaian, kemajuan, keadilan dan persamaan. Di sebelah kiri perisai terdapat seekor singa yang berdiri, yang melambangkan Singapura dan di sebelah kanan seekor harimau yang melambangkan Melayu yang memiliki kaitan sejarah dengan Singapura. Di bawah perisai terdapat kata, "Majulah Singapura", sebagai motto Singapura.
Menurut undang-undang, lambang ini dilarang digunakan untuk tujuan
komersial. Hanya badan-badan pemerintahan yang berhak memamerkan lambang
tersebut di pekarangan bangunan mereka.
Lambang Sri Lanka
Lambang Negara Sri Lanka (Sinhala : ශ්රී ලංකාවේ රාජ්ය ලාංඡනය) adalah lambang negara yang digunakan pemerintah negara Sri Lanka. Lambang ini telah digunakan sejak tahun 1972.
Lambang ini menampilkan singa emas dalam posisi siaga (passant), tengah memegang pedang di cakar kanannya. Lambang singa yang sama juga ditemukan di bendera Sri Lanka. Singa ini didasari latar merah marun dikelilingi kelopak bunga teratai berwarna emas. Bunga teratai biru
adalah bunga nasional negara ini. Lambang ini ditempatkan di atas wadah
beras tradisional yang dari dalamnya tumbuh keluar untaian padi yang melambangkan kemakmuran.
Mahkota lambang ini adalah Dharmacakra, yang melambangkan Buddhisme dan keadilan menempati posisi utama di negara ini. Simbol tradisional Sinhala bergambar matahari dan bulan membentuk lambang penopang.
Lambang Thailand
Lambang Negara Thailand menampilkan Garuda, burung mitologi dalam kepercayaan Hindu dan Buddha. Di Thailand figur ini digunakan sebagai lambang keluarga kerajaan dan otoritas. Lambang ini disebut Krut Pha, yang berarti "garuḍa sebagai wahana dewa Wishnu." Lambang ini menjadi lambang negara Thailand sekaligus lambang Raja Thailand. Garuda juga merupakan Lambang Negara Indonesia serta lambang kota Ulan Bator (ibu kota Mongolia).
Lambang Indonesia
Garuda Pancasila sendiri adalah burung Garuda
yang sudah dikenal melalui mitologi kuno dalam sejarah bangsa
Indonesia, yaitu kendaraan Wishnu yang menyerupai burung elang rajawali.
Garuda digunakan sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan bahwa
Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat. Warna keemasan pada burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan. Garuda memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang melambangkan kekuatan dan tenaga pembangunan. Jumlah bulu Garuda Pancasila melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, antara lain:
- 17 helai bulu pada masing-masing sayap
- 8 helai bulu pada ekor
- 19 helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekor
- 45 helai bulu di leher
Perisai
- Perisai adalah tameng yang telah lama dikenal dalam kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai bagian senjata yang melambangkan perjuangan, pertahanan, dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan.
- Di tengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa membentang dari timur ke barat.
- Warna dasar pada ruang perisai adalah warna bendera kebangsaan Indonesia "merah-putih". Sedangkan pada bagian tengahnya berwarna dasar hitam.
- Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar negara Pancasila. Pengaturan lambang pada ruang perisai adalah sebagai berikut
- Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya di bagian tengah perisai berbentuk bintang yang bersudut lima berlatar hitam
- Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai berlatar merah
- Sila Ketiga: Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas perisai berlatar putih
- Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan atas perisai berlatar merah; dan
- Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan kapas dan padi di bagian kanan bawah perisai berlatar putih.
Pita bertuliskan semboyan Bhinneka Tunggal Ika
- Kedua cakar Garuda Pancasila mencengkeram sehelai pita putih bertuliskan "Bhinneka Tunggal Ika" berwarna hitam.
- Semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah kutipan dari Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular. Kata "bhinneka" berarti beraneka ragam atau berbeda-beda, kata "tunggal" berarti satu, kata "ika" berarti itu. Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya tetap adalah satu kesatuan, bahwa di antara pusparagam bangsa Indonesia adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.
Lambang Provinsi Sulawesi Tenggara
Disebut dengan perisai persegi lima adalah lambang Provinsi Sulawesi Tenggara biasa disingkat "Sultra" yang terdiri dari lukisan kepala anoa (anuang), mata rantai, dan padi dan kapas serta terdiri dari beberapa warna dasar.
Makna
Lambang tersebut memiliki makna:
- Anoa adalah suatu binatang yang mempunyai ciri khas yaitu ulet, gesit dan militan dan juga jadi perlambang sebagai ciri spesifik untuk Sulawesi Tenggara.
- Padi dan kapas merupakan cita-cita untuk memakmurkan rakyat
- Mata rantai yang bersambung menjadi satu merupakan simbol persatuan yang kokoh. Mata rantai yang disambung menjadi satu yang berjumlah 27 mata rantai hal ini mengingatkan pada hari kelahiran Provinsi Sulawesi Tenggara pada tanggal 27 April 1964.
Makna warna
Putih, yang menjadi dasar dari kepala anoa (anuang) menunjukkan kesucian dan kebersihan.
Hijau, adalah pelambang kesuburan, dan warna ini menunjukkan Kabupaten Kendari.
Coklat, adalah menunjukkan tanah berwarna coklat yang mengandung nikel dan terdapat di Kabupaten Kolaka.
Kuning, adalah menunjukkan warna kayu jati yang terdapat di Kabupaten Muna.
Hitam, adalah menunjukkan warna aspal yang terdapat cukup banyak di Kabupaten Buton yang melambangkan kemantapan, keteguhan
Lambang Provinsi Sulawesi Utara
Makna Lambang
Berbentuk perisai segi lima berwarna biru langit dengan tepi
kuning-jingga keemasan. Perisai segi lima dan lima buah kelapa
melambangkan Pancasila. Di dalam perisai terdapat simbol biji jagung
disusun melingkar berjumlah 23 butir, pohon kelapa berpelepah 9, akar
berjumlah 6, dan 4 tunas kelapa; semuanya melambangkan hari jadi
provinsi Sulawesi Utara 23 September 1964. Di sisi kanannya terdapat
rangkaian cengkih 17 buah, dan pala 8 buah, dan disebelah kirinya terdapat 45 putir padi merupakan simbol proklamasi kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945.
Simbol pohon kelapa, cengkih, pala, padi, dan jagung merupakan
tumbuhan-tumbuhan utama yang menjadi andalan perekonomian Sulawesi
Utara.
Lambang Provinsi Jawa Tengah
Makna Lambang
Berbentuk kendi amerta (cupu manik) dengan bentuk dasar segi lima. Di dalam lambang, terdapat lukisan candi Borobudur, gunung kembar, laut dan gunung, bambu runcing, bintang, padi dan kapas. Di bawah lambang ,terdapat tulisan Prasetya Ulah Sakti Bhakti Praja (Janji akan bekerja keras membangun bangsa dan negara).
Kundi amerta dengan bentuk dasar segi lima, melambangkan Pancasila. Candi Borobudur
merupakan identitas Jawa Tengah. Gunung kembar memiliki arti persatuan
antara rakyat dan pemerintah daerah. Laut dan gunung melambangkan hidup
dan kehidupan. Bambu
runcing sebagai simbol perjuangan kemerdekaan. Sedangkan bintang, padi,
dan kapas melambangkan hari depan rakyat Jawa Tengah menuju masyarakat
adil makmur berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Lambang Provinsi Sulawesi Selatan
Makna Lambang
Terdiri dari unsur bintang, padi dan kapas, banteng sombu opu, badik, gunung dan petak sawah, dan perahu pinisi. Bintang sebagai simbol kepercayaan terhadap Tuhan YME. Padi dan kapas melambangkan kemakmuran. Banteng sombu opu
sebagai simbol kepahlawanan yang gagah berani. Badik merupakan senjata
khas Sulawesi Selatan. Gunung dan sawah adalah pangkal menuju masyarakat
sosialis Indonesia. Sedangkan perahu pinisi merupakan simbol jiwa bahari para pelaut Bugis yang terkenal.
Lambang Provinsi Maluku Utara
Makna Lambang
Berbentuk
perisai segilima, yang di dalamnya terdapat gambar bintang, gunung, laut, padi
dan kapas, serta tulisan 1999 yang merupakan tahun berdirinya provinsi Maluku
Utara.
Adapun makna
dari gambar tersebut adalah:
- Bintang melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
- Gunung sebagai symbol kekayaan hasil hutan yang melimpah.
- Laut adalah lambing persatuan dan kesatuan.
- Padi dan kapas adalah lambing kemakmuran.
Demikianlah
kurang lebih makna dan arti lambang provinsi Maluku Utara, semoga bisa menambah
wawasan dan pengetahuan kita semua. Insya Allah akan kita lanjutkan pembahasan
tentang makna dan arti lambang provinsi yang lain pada posting selanjutnya.
25 February 2014
Lambang Provinsi Nusa Tenggara Timur
Makna Lambang
Berbentuk perisai dengan lima sudut yang memiliki arti perlindungan
rakyat, juga berarti lima sila Pancasila. Dalam perisai tergambar bintang, Komodo, padi, kapas, tombak dan pohon beringin. Bintang melambangkan keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
Komodo dalam lambang adalah satu-satunya reptil
prasejarah yang hingga kini masih dilindungi. Binatang purba ini
merupakan reptil raksasa yang oleh dunia dinyatakan dilindungi karena
jenis hewan ini hanya terdapat di NTT, tepatnya di Pulau Komodo. Banyak wisatawan dari seluruh dunia datang ke pulau ini hanya untuk melihat Komodo.
Padi dan kapas melambangkan kemakmuran. Tombak berarti keagungan dan
kejayaan. Sedangkan pohon beringin merupakan persatuan dan kesatuan yang
tetap terpelihara. Hari terbentuknya provinsi Nusa Tenggara Timur
dilukiskan melalui jumlah padi (14) dan tahun 1958 tertera langsung pada sudut bawah lambang.
Lambang Provinsi Jambi
Makna Lambang
Berbentuk perisai segi lima yang di dalamnya terdapat gambar masjid, keris, gong, dan bertuliskan Sepucuk Jambi Sembilan Lurah. Perisai segi lima melambangkan jiwa dan semangat Pancasila.
Masjid melambangkan ketaatan beragama rakyat Jambi. Keris sebagai
simbol kepahlawanan dan keberanian. Gong sebagai simbol jiwa musyawarah.
Lambang Provinsi Maluku
Makna Lambang
Berbentuk perisai bersudut tiga. Di dalam perisai terdapat lukisan daun
sagu dan daun kelapa, mutiara, pala dan cengkih, tombak, gunung, laut,
dan perahu.
Sagu
merupakan sumber kehidupan dan makanan pokok daerah Maluku. Kelapa
adalah hasil bumi Maluku. Mutiara adalah hasil alam khas Maluku. Tombak
sebagai simbol kesatria. Gunung merupakan simbol kekayaan hasil hutan
yang melimpah. Sedangkan laut dan perahu adalah simbol persatuan dan
kesatuan yang kekal abadi. Dalam lambang, terdapat motto daerah bertuliskan Siwa Lima yang artinya milik bersama.
Lambang Provinsi Jawa Barat
Makna Lambang
Secara keseluruhan adalah sebuah perisai berbentuk bulat telur dengan hiasan pita di bagian bawahnya yang berisikan motto Jawa Barat. Kemudian di tengahnya ada gambar senjata khas dari Jawa Barat yaitu sebuah kujang.
Simbolika lambang
Makna bentuk dan motif yang terdapat dalam lambang ini ialah :
Arti warna
Pada lambang Jawa Barat didapati beberapa warna yaitu: hijau, kuning, hitam, biru, merah dan putih. Warna-warna ini memiliki arti khusus.
Warna hijau artinya melambangkan kesuburan dan kemakmuran tanah Jawa Barat. Kuning artinya melambangkan keagungan, kemuliaan dan kekayaan. Hitam artinya melambangkan keteguhan dan keabadian. Biru artinya melambangkan ketentraman atau kedamaian. Merah artinya melambangkan keberanian. Putih artinya melambangkan kemurnian, kesucian atau kejujuran.
Motto Jawa Barat
Motto Jawa Barat adalah Gemah Ripah Repeh Rapih, yang merupakan sebuah frasa berasal dari bahasa Sunda. Kata gemah-ripah dan repeh-rapih merupakan kata majemuk yang mempunyai arti sebagai berikut :
Secara keseluruhan adalah sebuah perisai berbentuk bulat telur dengan hiasan pita di bagian bawahnya yang berisikan motto Jawa Barat. Kemudian di tengahnya ada gambar senjata khas dari Jawa Barat yaitu sebuah kujang.
Simbolika lambang
Makna bentuk dan motif yang terdapat dalam lambang ini ialah :
- Bentuk bulat telur pada lambang Jawa Barat berasal dari bentuk perisai sebagai penjagaan diri.
- Ditengah-tengah terlihat ada sebilah kujang. Kujang ini adalah senjata suku bangsa Sunda yang merupakan penduduk asli Jawa Barat. Lima lubang pada kujang melambangkan dasar negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila.
- Padi satu tangkai yang terdapat di sisi sebelah kiri melambangkan bahan makanan pokok masyarakat Jawa Barat sekaligus juga melambangkan kesuburan pangan, dan jumlah padi 17 menggambarkan tanggal Proklamasi Republik Indonesia.
- Kapas satu tangkai yang berada di sebelah kanan melambangkan kesuburan sandang, dan 8 kuntum bunga menggambarkan bulan proklamasi Republik Indonesia.
- Gunung yang terdapat di bawah padi dan kapas melambangkan bahwa daerah Jawa Barat terdiri atas daerah pegunungan.
- Sungai dan terusan yang terdapat di bawah gunung sebelah kiri melambangkan di Jawa Barat banyak terdapat sungai dan saluran air yang sangat berguna untuk pertanian.
- Petak-petak yang terdapat di bawah gunung sebelah kanan melambangkan banyaknya pesawahan dan perkebunan. Masyarakat Jawa Barat umumnya hidup mengandalkan kesuburan tanahnya yang diolah menjadi lahan pertanian.
- Dam atau bendungan yang terdapat di tengah-tengah bagian bawah antara gambar sungai dan petak, melambangkan kegiatan di bidang irigasi yang merupakan salah satu perhatian pokok mengingat Jawa Barat merupakan daerah agraris. Hal ini juga melambangkan dam-dam yang berada di Jawa Barat seperti Waduk Jatiluhur.
Arti warna
Pada lambang Jawa Barat didapati beberapa warna yaitu: hijau, kuning, hitam, biru, merah dan putih. Warna-warna ini memiliki arti khusus.
Warna hijau artinya melambangkan kesuburan dan kemakmuran tanah Jawa Barat. Kuning artinya melambangkan keagungan, kemuliaan dan kekayaan. Hitam artinya melambangkan keteguhan dan keabadian. Biru artinya melambangkan ketentraman atau kedamaian. Merah artinya melambangkan keberanian. Putih artinya melambangkan kemurnian, kesucian atau kejujuran.
Motto Jawa Barat
Motto Jawa Barat adalah Gemah Ripah Repeh Rapih, yang merupakan sebuah frasa berasal dari bahasa Sunda. Kata gemah-ripah dan repeh-rapih merupakan kata majemuk yang mempunyai arti sebagai berikut :
- Gemah-ripah : subur makmur, cukup sandang dan pangan.
- Repeh-rapih : rukun dan damai atau aman sentosa.
Lambang Provinsi Sumatera Barat
Arti Bentuk
Bentuk perisai persegi lima melambangkan bahwa
provinsi Sumatera Barat adalah merupakan salah satu dari daerah-daerah provinsi
dalam lingkungan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Rumah Gadang/Balai Adat adalah tempat
bermufakat atau tempat lahirnya filsafat alam pikiran Minangkabau yang mashur,
demokrasi menurut alur dan patut sebagai lambang konsekwen melakanakan
demokrasi. Atap Masjid Bertingkat Tiga dan Bergonjong Satu melambangkan salah
satu dari bentuk rumah ibadah yang khas menurut arsitektur alam Minangkabau
asli, yang melambangkan agama Islam sebagai salah satu agama yang pada umumnya
dipeluk masyarakat. Bintang Segi Lima melukiskan nur cahaya dari pada
dasar Ketuhanan Yang Maha Esa. Atap Rumah Gadang/Balai Adat Minangkabau Bergaya Tajam
dan Runcing ke Atas merupakan gaya pergas yang tangkas dalam seni bangunan khas
alam Minangkabau yang melambangkan sifat rakyatnya yang dinamis, bekerja keras
dan bercita-cita luhur untuk mencapai masyarakat adil dan makmur. Empat Buah Gonjong Rumah Adat/Balai Adat dan Sebuah
Gonjong Mesjid yang Menjulang Tinggi Keangkasa melambangkan
keluruhan sejarah Minangkabau dari zaman ke zaman dalam semboyan kata 'Adat
Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabulah'. Gelombang Air Laut adalah suatu lambang dinamika dari
masyarakat Minangkabau.
Arti Motto
'Tuah Sakato' berarti sepakat untuk melaksanakan hasil mufakat/musyawarah dan sebagai slogan kata (tanda kebesaran) yang terkandung dalam pribahasa Indonesia 'Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Runtuh'
'Tuah Sakato' berarti sepakat untuk melaksanakan hasil mufakat/musyawarah dan sebagai slogan kata (tanda kebesaran) yang terkandung dalam pribahasa Indonesia 'Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Runtuh'
Lambang Provinsi Sulawesi Barat
Makna Lambang
Berbunyi 'Mellete Diatonganan', yang berarti 'Meniti di Atas
Kebenaran'. Di tengah lambangnya, terdapat perahu sande. Arah perahu ke
depan dengan layar di sebelah kanan, bermakna bahwa Sulbar mulai
berlayar ke depan dengan arah yang benar (kanan). Di bagian atas,
tertancap 'Doe Pakka' (Trisula) di gunung, melambangkan kepribadian orang Mandar,
yang berarti keberanian, kejujuran, dan keadilan. Bingkai lambang
Sulbar diambil dari bentuk dasar 'balenga lita' (panci yang terbuat dari
tanah). Bagian atasnya merupakan simbol 'sulapa appe' (empat mata
angin) yang di dalamnya bertuliskan Sulawesi Barat.
Lambang Provinsi Kalimantan Tengah
Makna Lambang
Lambang Daerah Propinsi Kalimantan Tengah berbentuk segilima, warna merah sebagai warna dasar dan di tengah lambang terdapat warna hijau, dengan moto ISEN MULANG (Pantang Mundur).
Lambang Daerah Propinsi Kalimantan Tengah berbentuk segilima, warna merah sebagai warna dasar dan di tengah lambang terdapat warna hijau, dengan moto ISEN MULANG (Pantang Mundur).
- Segi Lima. Falsafah hidup bangsa Indonesia adalah Pancasila.
- Merah. Keberanian, keperkasaan dalam menghadapi berbagai masalah.
- Hijau. Kesuburan bumi.
- Talawang (Perisai). Alat penangkis serangan musuh yang melambangkan kewaspadaan dan ketahanan masyarakat.
- Belanga (Guci). Barang pusaka yang bernilai tinggi, yang menunjukkan potensi kekayaan alam Kalimantan Tengah.
- Tali Tengang (Tali yang terbuat dari kulit kayu). Kekokohan dan kekompakan.
- Kapas dan Parei (Kapas dan Padi). Bahan sandang pangan yang melambangkan kemakmuran bangsa Indonesia.
- Bintang Lapak Lime (Bintang Segi Lima). Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia.
- Kambang Kapas (Bunga Kapas) 17 buah, Dawen (Daun) 8 lembar dan Buah Parei (Buah Padi) 45 butir, Hari Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.
- Burung Tingang (Burung Enggang), Pertanda kemakmuran dan kedinamisan rakyat Kalimantan Tengah yang aktif ikut serta pemeliharaan dan pelestarian lingkungan.
- Mandau dan sipet (Parang dan Sumpit), pasangan senjata yang di buat oleh nenek moyang Suku Dayak Kalimantan Tengah.
- Garantung (Gong), masyarakat Kalimantan Tengah menjunjung tinggi kesenian, kebudayaan, berpandangan optimis.
Lambang Provinsi Kalimantan Timur
Makna Lambang
Lambang Perisai bersudut lima adalah lambang alat pelindung dalam mencapai cita-cita revolusi 17 Agustus 1945. Bintang bersudut lima adalah lambang Pancasila sebagai dasar falsafah Negara Republik Indonesia. Tulisan Kalimantan Timur adalah Provinsi Kalimantan Timur. Telabang, mandau dan sumpitan adalah lambang kesiapsiagaan dan kemampuan.
Lingkaran dengan untaian minyak dan damar adalah lambang kekayaan alam. Lilitan rotan yang tak terputus-putus sebanyak 24 lilitan adalah lambang kesatuan dan kesatuan serta saat terbentuknya Provinsi Kalimantan Timur tanggal 1 Januari 1957 (1+1+1+9+5+7). Jumlah delapan untaian minyak, delapan untaian damar, dan satu tetesan akhir adalah tanggal proklamasi kemerdekaan. (8+8+1=17). Untaian minyak dan damar masing-masing delapan tetesan adalah lambang bulan proklamasi kemerdekaan. 4 titik terukir diujung mandau dan 5 lilitan pada ujung sumpitan adalah lambang tahun proklamasi kemerdekaan. Tulisan "ruhui rahayu" di atas guci berarti cita-cita dan tujuan rakyat kalimantan timur dalam mencapai masyarakat bahagia, adil dan makmur, aman tentram yang di ridhoi oleh Allah SWT.
warna hijau : kemakmuran,kesuburan
warna kuning emas : keluruhan,keagungan
warna kuning : kejayaan
warna merah : keberanian
warna putih : kesucian
warna hitam : kesesungguhan
Lingkaran dengan untaian minyak dan damar adalah lambang kekayaan alam. Lilitan rotan yang tak terputus-putus sebanyak 24 lilitan adalah lambang kesatuan dan kesatuan serta saat terbentuknya Provinsi Kalimantan Timur tanggal 1 Januari 1957 (1+1+1+9+5+7). Jumlah delapan untaian minyak, delapan untaian damar, dan satu tetesan akhir adalah tanggal proklamasi kemerdekaan. (8+8+1=17). Untaian minyak dan damar masing-masing delapan tetesan adalah lambang bulan proklamasi kemerdekaan. 4 titik terukir diujung mandau dan 5 lilitan pada ujung sumpitan adalah lambang tahun proklamasi kemerdekaan. Tulisan "ruhui rahayu" di atas guci berarti cita-cita dan tujuan rakyat kalimantan timur dalam mencapai masyarakat bahagia, adil dan makmur, aman tentram yang di ridhoi oleh Allah SWT.
warna hijau : kemakmuran,kesuburan
warna kuning emas : keluruhan,keagungan
warna kuning : kejayaan
warna merah : keberanian
warna putih : kesucian
warna hitam : kesesungguhan
Lambang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Makna Lambang
Butir Padi berjumlah 27 buah melambangkan nomor dari Undang-undang pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yaitu UU No.27 Tahun 2000,dan Buah Lada, berjumlah 31 buah melambangkan Kepulauan Bangka Belitung merupakan Provinsi ke 31 dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Padi dan buah lada juga melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran.
Serumpun Sebalai, menunjukan bahwa kekayaan alam dan plularisme masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tetap merupakan kelurga besar komunitas (serumpun) yang memiliki perjuangan yang sama untuk menciptakan kesejahteraan , kemakmuran, keadilan dan perdamaian.
Perisai Bersudut Lima, melambangkan Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kepulauan Bangka Belitung, melambangkan wilayah, masyarakat, sistem pemerintah, kebudayaan dan sumberdaya alam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Lingkaran Bulat Simetrikal, melambangkan kesatuan dan persatuan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam menghadapi segala tantangan di
tengah - tengah peradaban dunia yang semakin terbuka.
Butir Padi berjumlah 27 buah melambangkan nomor dari Undang-undang pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yaitu UU No.27 Tahun 2000,dan Buah Lada, berjumlah 31 buah melambangkan Kepulauan Bangka Belitung merupakan Provinsi ke 31 dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Padi dan buah lada juga melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran.
Balok Timah, melambangkan kekayaan alam (hasil bumi pokok) berupa timah yang dalam sejarah secara sosial
ekonomis telah menopang kehidupan masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung selama lebih dari 300 tahun. (diketemukan dan dikelola sejak
tahun 1710 Mary Schommers dalam Bangka Tin).
Biru Tua dan Biru Muda (Dalam Perisai dan Lingkaran Hitam),
melambangkan bahari dunia kelautan dari yang dangkal sampai yang
terdalam. Menyiratkan lautan dengan segala kekayaan alam yang ada di
atasnya, di dalam dan di dasar lautan yang dapat dimanfaatkan untuk
sebesar - besarnya bagi kesejahteraan rakyat.
- Putih (Tulisan), melambangkan keteguhan dan perdamaian.
- Kuning ( Padi dan Semboyan), melambangkan ketentraman dan kekuatan.
- Hijau (Pulau dan Lada), melambangkan kesuburan.
- Hitam (Outline Lingkaran), melambangkan ketegasan.
Serumpun Sebalai, menunjukan bahwa kekayaan alam dan plularisme masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tetap merupakan kelurga besar komunitas (serumpun) yang memiliki perjuangan yang sama untuk menciptakan kesejahteraan , kemakmuran, keadilan dan perdamaian.
Untuk mewujudkan perjuangan tersebut, dengan budaya masyarakat Melayu
berkumpul, bermusyawarah, mufakat, berkerjasama dan bersyukur
bersama-sama dalam semangat kekeluargaan (sebalai) merupakan wahana yang
paling kuat untuk dilestarikan dan dikembangkan. Nilai- nilai universal
budaya ini juga dimiliki oleh beragam etnis yang hidup di Bumi Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
Dengan demikian, Serumpun Sebalai mencerminkan sebuah eksistensi
masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan kesadaran dan cita
- citanya untuk tetap menjadi keluarga besar yang dalam perjuangan dan
proses kehidupannya senantiasa mengutamakan dialog secara kekeluargaan,
musyawarah dan mufakat serta berkerja sama dan senantiasa mensyukuri
nikmat Tuhan untuk mencapai masyarakat adil dan makmur.
Serumpun Sebalai, merupakan semboyan penegakan demokrasi melalui musyawarah dan mufakat.
Lambang Provinsi Papua
Makna Lambang
Berbentuk perisai berpaju lima, menggambarkan kesiapsiagaan dan ketahanan. Lima paju menunjukkan keseluruhan unsur Pancasila. Dalam perisai berpaju lima terdapat gambar tiga buah tugu berdiri di atas tumpukan batu bersusun 5 dan 9 menggambarkan perjuangan Trikora dan kemenangan Pepera tahun 1969.
Padi dan kapas, masing-masing berjumlah 7 butir dan 8 buah kapas dengan
tangkai terikat sehelai pita bertekuk 4 dan berjurai 5. Secara
keseluruhan melukiskan Proklamasi 17 Agustus 1945, hari kemerdekaan Republik Indonesia. Tiga buah gunung berjajar sama tinggi, berpuncak salju menggambarkan ciri provinsi Papua.
Lambang Provinsi Sumatera Selatan
Makna Lambang
berbentuk perisai bersudut lima. Di dalamnya terdapat lukisan bunga teratai, batang hari sembilan, jembatan Ampera, dan gunung serta di atasnya terdapat atap rumah khas Sumatera Selatan. Tertulis semboyan "Bersatu Teguh" pada bagian tengah bawah perisai.
Bunga teratai berkelopak lima berarti keberanian dan keadilan berdasarkan Pancasila. Selain itu bunga padma atau teratai adalah bunga suci dalam agama Buddha yang melambangkan Kemaharajaan Sriwijaya
sebagai bukti sejarah kegemilangan masa lalu Sumatera Selatan. Batang
hari sembilan adalah nama lain provinsi Sumatera Selatan yang memiliki
sembilan sungai. Jembatan
Ampera merupakan ciri yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera
Selatan. Gunung memiliki makna daerah pegunungan yang banyak terdapat di
Sumatera Selatan. Sedangkan atap khas Sumatera Selatan yang berujung 17
dan 8 garis genting dan 45 buah genting merupakan simbol kemerdekaan RI
pada tanggal 17 Agustus1945.
Lambang Daerah Istimewa Yogyakarta
Makna Lambang
Sering disebut golong-gilig adalah lambang berbentuk bulat (golong) dan silinder (gilig) yang terdiri dari lukisan bintang, padi dan kapas, tugu bersayap, lingkaran merah yang mengelilingi lingkaran putih, dan ompak bertatakan teratai.
Gambar bintang pada
lambang ini memiliki makna Ketuhanan Yang Maha Esa. Padi dan kapas
sebagai simbol kesejahteraan. Tugu bersayap sebagai simbol
perikemanusiaan, sayap bagian dalam berjumlah 9 tertuju pada Hamengkubuwono IX dan bagian luar berjumlah 8 tertuju pada Paku Alam VII
memiliki makna kepemimpinan. Lingkaran merah putih untuk simbol
kebangsaan. Umpak dengan lapik tatakan bunga teratai sebagai simbol
kerakyatan
Lambang Provinsi Sumatra Utara
Makna Lambang
Terdiri dari padi & kapas, perisai berbentuk jantung yang didalamnya terdapat lukisan bintang bersudut 5, Bukit Barisan berpucuk 5, pelabuhan & pabrik. Di tengah perisai terdapat gambar seorang yang sedang menanam padi yang dikelilingi sawit, karet, ikan & daun tembakau yang semboyan, slogan & motto 'tagline' sebagai "Mar Sipature Hutana Be" (Bahasa Batak) & "Berlomba Lomba Membangun Daerah" (Bahasa Indonesia) sebagai ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Sumatera Utara.
Perisai yang digantung dengan rantai pada kepalan tangan di atas merupakan lembang semangat menegakkan cita-cita rakyat Sumatera Utara. 17-kuntum kapas & 45-butir padi merupakan simbol Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia sejak pada tanggal, 17 Agustus 1945. Bukit Barisan memiliki makna tata kemasyarakatan yang luhur, bersemangat persatuan & gotong royong.
Lambang Provinsi Kepulauan Riau
Makna Lambang
Terdiri dari 6 (enam) bagian dengan rincian sebagai berikut :
Bintang berwarna kuning melambangkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Mata Rantai berwarna hitam berjumlah 32 (tiga puluh dua) yang
berlatar belakang warna hijau muda melambangkan kebersamaan masyarakat
Provinsi Kepulauan Riau yang bersatu padu dan menunjukkan berdirinya
Provinsi Kepulauan Riau sebagai Provinsi yang ke- 32 di Negara Republik Indonesia.
Perahu berwarna kuning sebagai simbol alat transportasi masyarakat
Kepulauan Riau dengan layar berwarna putih yang terkembang melambangkan
semangat kebersamaan dalam satu tekad mengisi laju pembangunan di
Provinsi Kepulauan Riau.
Padi berwarna kuning berjumlah 24 (dua puluh empat) butir dan Kapas
berwarna hijau dan putih berjumlah 9 (sembilan) kuntum melambangkan
kesejahteraan masyarakat Provinsi Kepulauan Riau sebagai tujuan utama
dan mengingatkan tanggal disahkannya Undang-Undang terbentuknya Provinsi
Kepulauan Riau 24 September 2002,
Sebilah Keris berluk 7 (tujuh) berwarna kuning emas berhulu kepala
Burung Serindit berwarna hitam, di atas tepak sirih berwarna merah lekuk
5 (lima), di dalam perahu berwarna kuning yang dengan gelombang 7
(tujuh) lapis, yang masing-masing melambangkan sebagai berikut :
- Sebilah Keris berluk 7 (tujuh) berwarna kuning emas berhulu kepala Burung Serindit berwarna hitam, melambangkan keberanian dalam menjaga dan memperjuangkan negeri bahari ini untuk menuju kesejahteraan dan kemakmuran,
- Tepak Sirih berwarna merah melambangkan persahabatan,
- Perahu berwarna kuning sebagai simbol alat transportasi masyarakat Kepulauan Riau dengan layar berwarna putih yang terkembang, melambangkan semangat kebersamaan dalam satu tekad mengisi laju pembangunan di Provinsi Kepulauan Riau,
- Gelombang berlapis 7 sebagai simbol bulan Juli, sehingga mengingatkan kita diresmikannya Provinsi Kepulauan Riau yakni tanggal 1 Juli 2004;
- Tulisan “PROVINSI KEPULAUAN RIAU” berwarna putih di atas dasar lambang daerah berwarna biru tua sebagai identitas nama daerah
- Pita berwarna kuning bertuliskan “BERPANCANG AMANAH BERSAUH MARWAH” berwarna hitam adalah motto daerah yang mengandung semangat dan tekad serta azam masyarakat Provinsi Kepulauan Riau dalam menuju cita-cita luhurnya.
Lambang Provinsi Kalimantan Barat
Makna Lambang
Berbentuk perisai bersudut lima yang bermakna Pancasila. Di dalamnya terdapat simbol perisai segi enam, mandau, keris, garis melintang di tengahnya, kobaran api dalam tungku, dan padi dan kapas.
Perisai, mandau, dan keris menggambarkan kebudayaan daerah tersebut. Garis melintang di tengah merupakan simbol garis katulistiwa
yang melalui Kalimantan Barat. Kobaran api dalam tungki sebagai simbol
semangat perjuangan yang tidak pernah padam. Di begian tengah bawah
terdapat pita putih bertuliskan semboyan "Akçaya" dalam bahasa Sanskerta yang berarti "Tak Kunjung Binasa".
Lambang Provinsi Kalimantan Selatan
Makna Lambang
Berbentuk perisai, di dalamnya terdapat lukisan bintang,
rumah, intan, padi, pohon karet, dan pita putih. Bintang dengan sinar
kemilau, melambangkan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Warna
hitam pada rumah Banjar, melambangkan kebudayaan tinggi.
Intan adalah kemakmuran, padi dan karet adalah mata pencaharian
rakyat Kalimantan Selatan dari bertani dan menyadap karet. Pita putih
melambangkan kejujuran dalam bertutur kata, kelakuan serta tabiat,
kebijaksanaan juga sikap setia kawan. Semboyan Waja Sampai Kaputing merupakan semboyan rakyat Kalimantan Selatan yang berarti "tetap bersemangat dan kuat bagaikan baja dari awal sampai akhir".
Lambang Provinsi Jawa Timur
Makna Lambang
Berbentuk perisai dengan bentuk dasar segi lima. Lambang ini terdiri dari gambar bintang, tugu pahlawan, gunung berapi, pintu gerbang candi, sawah ladang, padi dan kapas, bunga, roda dan rantai.
Bintang merupakan lambang Ketuhanan Yang Maha Esa. Tugu pahlawan melambangkan kepahlawanan rakyat Jawa Timur
dalam perang kemerdekaan. Gunung berapi melambangkan semangat mencapai
masyarakat adil dan makmur. Pintu gerbang candi sebagai simbol cita-cita
perjuangan masa lampau dan sekarang. Sawah, ladang, sungai, padi, dan
kapas sebagai simbol kemakmuran. Sedangkan roda dan rantai sebagai
simbol kekuatan. Di bawah perisai, terdapat tulisan Jer Basuki Mawa Beya, yang memiliki makna keberhasilan membutuhkan kesungguhan.
Lambang Provinsi Papua Barat
Tulisan Papua Barat menjelaskan nama Provinsi Papua Barat. Bintang berwarna putih bermakna Ketuhanan Yang Maha Esa dan cita-cita serta harapan yang akan diwujudkan. Pohon dan ikan bermakna bahwa Provinsi Papua Barat memiliki sumber
daya hutan dan sumber daya laut yang berpotensi untuk meningkatkan taraf
hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Menara kilang dengan semburan api berwarna merah bermakna bahwa Provinsi Papua Barat memiliki kekayaan bahan tambang yang melimpah.
Leher dan kepala burung Kasuari
menghadap ke kanan dalam bidang lingkaran hijau bermakna bahwa Provinsi
Papua Barat secara geografis terletak di wilayah leher dan kepala
burung Pulau Papua,
sekaligus memilki filosofi ketangguhan, keberanian, kekuatan dan
ketahanan menghadapi tantangan pembangunan dimasa depan serta
berkeyakinan bahwa dengan semangat persatuan dan kesatuan, kesinambungan
pembangunan akan mewujudkan masa depan yang cerah.
Bidang Hijau yang diapit 3 (tiga) bidang biru bermakna kesatuan tekad
dan perjuangan dari 3 (tiga) unsur: pemerintah, rakyat/adat dan agama
mewujudkan keberadaan Provinsi Papua Barat.
Perisai dengan warna dasar biru bersudut lima bermakna bahwa provinsi Papua Barat berasaskan Pancasila yang mampu melindungi seluruh rakyat.
Sepasang pelepah daun sagu, masing-masing pelepah bagian kanan
terdiri dari 12 (dua belas) pasang anak daun, bagian kiri terdiri dari
10 (sepuluh) pasang anak daun yang diikat oleh dua angka sembilan
bermotif ukiran karerin budaya Papua, bermakna bahwa Provinsi Papua
Barat dibentuk pada tanggal 12 Oktober 1999 sebagai Provinsi ke-2 di Tanah Papua dan ke-31 di wilayah NKRI. Sagu merupakan makanan pokok masyarakat Provinsi Papua Barat yang melambangkan kesejehteraan dan kemakmuran.
Seutas pita berwarna kuning bertuliskan "CINTAKU NEGERIKU" terletak
di bagian bawah perisai merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
perisai bermakna folosofis perjuangan seluruh komponen masyarakat untuk
mempertahankan keberadaan Provinsi Papua Barat dalam bingkai NKRI.
Lambang Provinsi Sulawesi Tengah
Berbentuk seperti jantung. Di dalam lambang terdapat simbol bintang, pohon kelapa, padi dan kapas, dan gelombang. Bintang merupakan lambang Ketuhanan YME dan keteguhan dalam mencapai cita-cita yang tinggi. Pohon kelapa
merupakan tumbuhan yang menjadi komoditas untuk menyejahterakan rakyat
Sulawesi Tengah. Padi dan kapas sebagai lambang kemakmuran. Kapas
berkuncup 13, bergigi 4 pada kelopaknya, padi berbiji 19, alur gelombang
atas berjumlah 6 dan gelombang bawah berjumlah 4 merupakan simbol hari
jadi provinsi Sulawesi Tengah yaitu 13 April 1964.
Lambang Provinsi Nusa Tenggara Barat
Berlatar belakang perisai sebagai gambaran jiwa pahlawan. Lambang NTB terdiri dari 6 unsur yakni bintang, kapas dan padi, rantai, menjangan, gunung dan kubah. Bintang melambangkan 5 sila Pancasila, kapas dan padi selain
melambangkan kemakmuran juga melambangkan tanggal terbentuknya provinsi
Nusa Tenggara Barat tanggal 14 Agustus 1958.
Hari tersebut diungkapkan secara simbolik dengan jumlah kuntum dan
untaian padi 58. Rantai terdiri dari 4 lingkaran dan 5 persegi,
melambangkan tahun 45 (1945) sebagai tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Menjangan, merupakan salah satu satwa yang banyak berada di Pulau Sumbawa. Gunung yang berasap melukiskan kemegahan Gunung Rinjani, sebagai gunung tertinggi di Lombok. Kubah melambangkan ketaatan beragama masyarakat provinsi Nusa Tenggara Barat.
Subscribe to:
Posts (Atom)