24 February 2014

Yang Unik di Mekarsari

  
KOMPAS/AMBROSIUS HARTO
Kereta keliling berangkat dari depan wahana outbond untuk mengantarkan pengunjung menikmati suasana Taman Buah Mekarsari, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Sabtu (15/2/2014). Layanan wisata itu kembali diluncurkan setelah renovasi kawasan dan peremajaan. Pengelola menargetkan 1 juta pengunjung pada 2014

DENGAN koleksi 1.470 varietas tanaman buah dan bunga, serasa setiap hari ada panen buah di Taman Buah Mekarsari. Dalam kaitan itu, amatilah kapan buah-buah idaman akan panen. Jika saat panen buah idaman tiba, datanglah ke lokasi. Mungkin akan beruntung menikmati buah idaman itu matang di pohon, bisa memetik sekaligus membawa pulang buah tersebut, atau mencoba mencari tambahan dengan produk turunan buah itu sebagai oleh-oleh.

Pohon buah yang sedang berbuah di Taman Buah Mekarsari saat ini antara lain durian jenis elai, mas, matahari, nangka-cempedak (nangkadak), salak jenis arnis, melon jenis golden dan glamor, belimbing, kelengkeng, rambutan, kepel, aki, srikaya, dan sirsak.

Di antara yang sedang berbuah mungkin yang cukup menarik hati saat ini adalah nangkadak. Bukan saja varietas buah ini termasuk cukup unik, melainkan rasa dan aromanya pun cukup menggoda untuk dicicipi.

Nangkadak merupakan hasil perkawinan silang antara nangka dan cempedak pada 2000. Keberhasilan itu setelah sebelumnya dilakukan evaluasi dan penelitian selama tiga tahun oleh tim Taman Buah Mekarsari.

Dilihat dari namanya saja sudah bisa ditebak bentuknya. Buah nangkadak mirip cempedak, tetapi daging buah menyembul dari kulit.

Kualitas daging buah lebih unggul daripada induk. Bentuk buah silindris, berdaging lembut, agak padat, manis, tidak lengket karena sedikit bergetah, dan beraroma seperti nangka yang harum agak menyengat khas.

Varietas ini tidak terpengaruh kondisi lingkungan. Saat musim hujan pun, buahnya tetap manis. Ini jelas berbeda dengan buah nangka dan cempedak yang saat musim hujan daging buah terasa hambar. Rasa ini mungkin dipengaruhi oleh kadar air yang terlalu tinggi saat musim hujan.

Pohon nangkadak setinggi 3 meter saja sudah berbuah. Nangkadak berbuah ketika umur tanaman 2-3 tahun. Satu pohon menghasilkan 30-50 buah.

Padahal, nangka kecil umumnya berbuah setelah ketinggian 8 meter dan umur tanaman lebih dari 4 tahun. Hasilnya pun tidak banyak, mungkin maksimal 20 buah.

Dengan demikian, dari seluruh aspek, nangkadak memang lebih unggul daripada nangka dan cempedak (induk). Untuk itu, buah ini amat berpotensi untuk dikomersialkan.

Apakah nangkadak menjadi satu-satunya buah idaman pengunjung Taman Buah Mekarsari? Tidak juga. Jangan lupa, popularitas durian, belimbing, rambutan, srikaya, dan manggis juga tinggi.

Untuk itu, tidak mengherankan jika Taman Buah Mekarsari akan selalu ramai dikunjungi selama musim panen. Penggila durian tentu akan langsung menyerbu kawasan Taman Buah Mekarsari ini guna menikmati durian pada musim panen. Begitu juga penggila buah tertentu, seperti belimbing atau salak, tidak akan melepaskan kesempatan untuk melihat buah itu matang di pohon sebelum ikut menikmatinya. (BRO)

Editor : I Made Asdhiana
Sumber: KOMPAS CETAK

No comments:

Post a Comment